Powered By Blogger

Rabu, 23 Februari 2011

Real Madrid

 
Info Tim

Berdiri: 1902

Alamat: C/ Concha Espina, 1 Spain

Telpon: (+34) 91 398 43 00 -

Ketua: Florentino Pérez

Direktur: Miguel Pardeza

Stadion: Santiago Bernabeu
Sejarah

Raksasa Pelaku Sejarah

Selama lebih satu abad Real Madrid tak sekadar membangun tradisi sebagai raksasa dengan banyak gelar juara dan rekor, tapi memberi kontribusi bagi pengembangan sepakbola Spanyol, Eropa, dan dunia.

Real Madrid mungkin klub dengan sejarah paling panjang. Mereka tak hanya sarat prestasi, tapi banyak melahirkan inovasi, dan peletak dasar industri sepakbola Eropa.

Tidak keliru jika FIFA menempatkannya sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20, dengan 31 gelar Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, sembilan gelar Piala dan Liga Champions, dan dua trofi Piala UEFA. Madrid adalah founding member FIFA, pendiri G-14 -- organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi Klub Eropa.

Selama lebih satu abad Real Madrid dikenal dengan dua nama lain; Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Lalu di masa kepemimpinan Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos.

La Quinta del Buitre mengacu pada sosok Emilio Butragueno yang tampil tak ubahnya burung pemakan bangkai, serta empat rekan yang menopangnya; Miguel Pardeza, Manuel Sanchiz Hontiyuelo, Michel, dan Martin Vasquez. Nama ini masih digunakan meski Pardeza meninggalkan klub, dan memperkuat Real Zaragoza tahun 1986. Awal 1990-an, julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno, Michel, dan Martin Vasaquez.

Julukan Los Galacticos mengacu pada bintang-bintang yang diboyong selama rejim Florentino Perez; Luis Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu bintang lokal Raul Gonzales. Untuk semua itu, Perez berani melakukan tindakan kontroversial; salah satunya memboyong Figo dari Barcelona -- seteru abadinya -- dengan harga tertinggi. Tak berapa lama kemudian Madrid menggulingkan rekor pemain termahal Figo, ketika memboyong Zidane dari Juventus.

David Beckham diboyong untuk meningkatkan penjualan merchandise, dan mendongkrak brand nama Real Madrid. Sampai saat ini era Los Galasticos masih menjadi perdebatan; berhasil atau tidak. Yang pasti, sebelum Beckham datang, Galacticos masih bisa meraih satu gelar domestik dan trofi Liga Champions. Setelah itu selama tiga musim Madrid tidak memenangkan apa pun.

Sejarah singkat

Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain setiap Minggu pagi di Moncloa.

Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902.

Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez.

Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama <I>Real<I>, atau Royal<I>, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga.

Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia.

Tahun 1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot -- wartawan dan editor L'Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia -- Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions.

Madrid mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan, dan dijuluki Ye-Ye Team.

Ye-Ye berasal dari yeah, yeah, yeah, chorus lagu Beatles berjuluk She Loves You, karena sebelum laga empat anggota Real Madrid berpose dengan pakaian Beatles dan wigs di surat kabar Dario Marca. Generasi Ye-ye juga mencapai final Piala Champions 1962 dan 1964, tapi gagal menjuarainya.

El Derbi madrileño

Fans Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas pekerja.

Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid menang 2-1.

El Clásico

Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona merupakan produk ketegangan politik Castilians dan Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal konservatif.

Di sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik; republikanisme, feneralisme, anarkisme, sindikalisme, dan komunisme, diperkenalkan di Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke Spanyol lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri.

Rivalitas keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa. Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik Katalan.

Stadion

Real Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de O'Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton.

Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu.

Stadion semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi.

Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.

Keuangan

Berbeda dengan kebanyakan klub-klub di Eropa, Madrid -- sejak berdiri hinga saat ini -- dimiliki dan dijalankan oleh socio, atau anggota kelompok fans.

Anggota socio membeli tiket musiman. Jumlah mereka mencapai 68.670, dan merekalah yang menjadikan Madrid sebagai klub yang mampu menarik penonton terbanyak. Pada musim 2004-2005, jumlah penonton meningkat menjadi rata-rata 71.900 per pertandingan.

Di bawah Florentino Perez, musim 2000-2006, Madrid menjalankan ambisinya menjadi klub terkaya di dunia. Perez menjual kamp latihan ke kota Madrid tahun 2001, dan melepas kepemilikan atas empat anak perusahaan; Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL, untuk membayar utang dan membeli Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan David Beckham, yang membuat mereka dijuluki Los Galacticos.

Usai musim 2004/2005, Madrid mengakhiri status Manchester United sebagai klub berpenghasilan tertinggi di dunia selama delapan tahun. Penghasilan Madrid naik 17 persen menjadi £190m, berkat keberhasilan mengeksploitasi pasar Asia. Setelah era Perez berakhir, Madrid kembali berada di bawah MU.

Statistik dan Rekor

Manuel Sanchís Hontiyuelo masih memegang rekor tampil dengan 721 kali berlaga sebagai pemain inti antara 1983 sampai 2001. Forward Santillana di tempat kedua dengan 643 kali.

Iker Casillas paling banyak berada di bawa mistar Madrid, dengan 418 kali. Luis Figo menjadi pemain Madrid yang paling banyak memperkuat tim nasional, yaitu 127 kali mengenakan kostum Portugal.

Alfredo di Stéfano masih memegang rekor gol sepanjang masa, dengan 307 gol dalam 396 laga antara 1953 sampai 1964. Rekor gol Stefano di Eropa, 49 gol dari 58 pertandingan, bertahan sampai 2005. Adalah Raul Gonzales yang melewatinya di tahun 2005.

Di Stéfano juga memegang rekor klub sebagai pencetak gol terbanyak di liga, dengan 216. Raul Gonzales berpeluang melampauinya, karena saat ini sang kapten telah membuat 211 gol di liga, dan 304 di seluruh kompetisi.

Gol tercepat dalam sejarah klub dibuat Ronaldo. Striker asal Brasil itu melakukannya ke gawang Atletico Madrid, 3 Desember 2003, dalam waktu 15 detik.

Resminya, penonton terbanyak di Santiago Bernabeu terjadi dalam laga Piala Raja 2006, yaitu 83.329. Namun saat ini kapasitas stadion Madrid hanya 80.354. Rata-rata penonton tertinggi dalam satu musim adalah 76.234, yang dibuat musim 2007/2008. Ini juga yang tertinggi di Eropa.

Madrid paling banyak meraih gelar domestik; yaitu 31, dan memegang rekor juara lima kali berturutan sepanjang musim 1960-1965. Madrid juga memegang rekor tak terkalahkan paling panjang di dunia, yaitu 121 kali sepanjang Februari 1957 sampai 7 Maret 1965.

Di Eropa, Si Putih memegang rekor juara Piala/Liga Champions dengan sembilan kali, dan paling banyak tampil di semifinal, yaitu 21 kali. Raul Gonzales masih menjadi topscorer Liga Champions dengan 64 gol.

Madrid paling banyak berpartisipasi di Liga Champions, dengan 15 kali berturutan sepanjang 1955/56 sampai 1969/70. Nilai transfer Zinedine Zidane dari Juventus ke Madrid tahun 2001, sebesar £45.8 million, masih belum terlampaui. Namun rekor penjualan pemain baru dibuat Madrid musim panas 2008, ketika melepas Robinho ke Manchester City dengan harga £32.5 million.

Asal Mula The Jak Vs Viking

 
Banyak yang tidak tahu dan bertanya, bagaimana sebenarnya permusuhan Viking dengan the jak bermula. Mengapa timbul rasa benci dalam benak masing-masing dari mereka. Hingga kini, keduanya masih saja berseteru. Bahkan semakin meruncing.

Penyebabnya sepele dan manusiawi, rasa iri. Iri hati dan sirik inilah yang membuat keduanya bermusuhan. Rentang waktu 1985 hingga 1995 adalah masa keemasan Persib. Sementara Viking yang berdiri tahun 1993 begitu setia mendukung klub kebanggaan warga Jawa Barat itu. Dimanapun Persib bermain, disana pasti ada Viking. Termasuk jika bermain di Jakarta. Semua menjadi lautan biru.

Inilah yang membuat anak muda ibukota iri. Selain kejayaan Persib kala itu, kesetiaan Viking membuat hati mereka panas. Saat itu muda-mudi betawi baru mampu membentuk kolompok kecil bernama Persija Fans Club. Walaupun begitu, kebesarkepalaan mereka sudah sangat menjadi. Hingga terjadilah insiden di stadion Menteng. Saat Persija menjamu Maung Bandung pada Liga Indonesia ke-2. Viking membirukan Ibukota dengan sekitar 9000 anggotanya. Sementara Persija Fans Club hanya berjumlah tak lebih dari 1000 orang. Rupanya bocah-bocah betawi itu tak rela kandangnya dikuasai supporter kota lain. Mereka pun membuat ulah. Seakan lupa jumlah mereka tak lebih dari 10% anak-anak Bandung. Hingga akhirnya, mereka mendapatkan akibatnya. Dengan kuantitas yang hanya satu tribun VIP, lemparan batu diarahkan Viking pada lokasi mereka menonton. Dan itu dilakukan Viking di Jakarta. Hal yang tidak berani dilakukan bocah Jakarta di Kota Kembang.

Singkat cerita, pada tahun 1997, muda-mudi ibukota ikut-ikutan membentuk perkumpulan supporter. Mereka menamakannya the jakmania.

Kebodohan the jak terekspos keseluruh negeri ketika mereka tak berdaya menghadapi Viking dalam kuis Siapa Berani. Kuis yang menguji wawasan dan kemampuan berpikir. Itu merupakan edisi khusus kuis Siapa Berani, edisi supporter sepak bola. Menghadirkan Viking, the jak, Pasoepati (Solo), Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter Indonesia). Pemenangnya, Viking. Perwakilan Viking berhasil melewati babak bonus dan berhak atas uang tunai 10 juta rupiah.

Seperti biasanya, rasa iri dari the jak muncul. Malu dikalahkan di kotanya sendiri, ketua the jak saat itu, Ferry Indra Syarif memukul Ali, seorang Viker yang menjadi pemenang kuis. Sungguh perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang ketua. Ketuanya saja begitu, apalagi anak buahnya?

Kejadian itu terjadi di kantin Indosiar, ketika dilangsungkannya acara pemberian hadiah. Kontan keributan sempat terjadi, namun berhasil diatasi.

Kesirikan the jak tak sampai disitu. Mereka menghadang rombongan Viking dalam perjalanan pulang menuju Bandung, tepatnya di pintu tol Tomang. Anak-anak Bandung yang berjumlah 60 orang pulang dengan menggunakan dua mobil Mitsubishi Colt milik Indosiar dan satu mobil Dalmas milik kepolisian. Ketiga mobil ini dihadang sebuah Carry abu-abu. Dua lolos, namun nahas bagi salah satu Mitsubishi Colt yang ditumpangi para anggota Viking. Mobil itu terperangkap gerombolan the jak. Kontan, mobil dirusak, Viking disiksa, dan uang para pendukung pangeran biru itu pun dijarah. Termasuk handphone dan dompet mereka.

Tercatat sembilan anggota Viking mengalami luka-luka. Tiga diantaranya terluka parah. Namun sayang, pihak kepolisian lamban dalam menyelesaikan kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang merampok dan menganiaya anggota Viking Persib Club.

Hingga saat ini perseteruan kedua kelompok supporter itu masih terus berlanjut. Viking, yang bersahabat karib dengan klub penggemar sepak bola lainnya ( Bonek, Sakera, Blue Devil, The Lobster, Persikmania, Kampak FC,dll. ) tidak akan pernah berbesar kepala. Viking akan menjaga persahabatan itu sampai kapanpun. Persija pun iri dan ingin menggoyahkan persahabatan ini. Tapi Persija tidak berhasil. Sampai kapanpun kita akan satu...

Arti Viking

 
Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club, maka para Vikers (anggotanya) akan selalu bercermin pada perjalanan Persib Bandung dalam mengarungi Samudra kompetisi sepakbola Indonesia, baik pada saat Kompetisi Perserikatan maupun pada saat Liga Indonesia. Berawal dari perjalanan prestasi “Sang Maung Bandung” yang begitu membanggakan dan menggetarkan dunia persepakbolaan Indonesia, khususnya pada dekade 1985 hingga dekade 1995, dimana Persib mampu memberikan suatu kebanggaan kepada para pencintanya, dengan tampil lima kali berturut-turut pada partai final Piala Presiden (Perserikatan kala itu), dan tiga kali diantaranya Persib berhasil tampil sebagai “Kampioen”, yang kemudian berlanjut dengan merebut gelar “Juara” untuk pertama kalinya pada kompetisi format baru, yaitu Liga Indonesia. “Totalitas” yang telah diberikan oleh Persib kepada para pencintanya, kemudian dijawab kembali dengan “Totalitas” oleh sekelompok Pendukung Fanatik Persib yang kala itu sering menempati Tribun Selatan Stadion Siliwangi. Tercetuslah ide untuk membentuk sebuah kelompok Bobotoh demi melestarikan dan menjaga kebesaran nama Persib, disamping untuk menyatukan aspirasi serta kesamaan rasa cinta kepada “Sang Idola” Persib Bandung.

Melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama ….. VIKING PERSIB CLUB. Adapun pelopor dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club.

Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk.

Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I -- tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya.

Perjalanan waktu, kebersamaan, hubungan pertemanan, serta kesamaan rasa cinta yang telah terbina, pada akhirnya telah menjadikan Viking Persib Club sanggup bertahan hingga saat ini, bahkan semakin berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah nusantara.

Idealisme Viking Persib Club

Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.

Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.

Keanggotaan Viking Persib Club yang semakin besar, jelas menuntut sebuah tanggung jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat besar bagi kepengurusan Viking Persib Club. Namun tentu saja semua formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta karakter Viking Persib Club. “Viking tetaplah Viking! Dia harus bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai sebuah keluarga ataupun pertemanan”

Viking Persib Club murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari para Bobotoh dari golongan grass root. Dalam pandangan Viking, supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan, …… intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan VIKING ingin menjadi pemain ke-12 bagi PERSIB serta menjadi supporter yang selalu ada untuk PERSIB di dalam dan luar lapangan.

Pada saat ini, …… ketika sepakbola sudah menjadi industri, Peranan Bobotoh buat PERSIB pun menjadi berkembang tidak hanya sebagai objek pelengkap saja. Bobotoh seharusnya menjadi bagian dari prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh PERSIB. Berangkat dari sana, ….. Viking Persib Club pun mulai mengembangkan sayapnya dalam berbagai bentuk aktualisasi diri, mulai dari peningkatan pengkoordiniran massa dengan dibentuknya “distrik” di berbagai wilayah pada kantung-kantung Bobotoh, Penjualan Merchandise, pembuatan album kompilasi Persib, baksos, acara-acara yg bersifat positif, hingga tour organizer yang menyelenggarakan pemberangkatan rombongan Bobotoh ketika mendukung PERSIB apabila bermain tandang.

Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club

Sejak awal berdirinya hingga saat ini, ….. Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko, dengan Panglima --- Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul, ……. Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya singkat saja, karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.

Dan yang tak kalah pentingnya lagi, …… kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah, seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini

Sejarah Persija

Data Club

Nama Klub : Persija Jakarta
Julukan : Macan Kemayoran
Berdiri : Jakarta, 28 November 1928
Alamat : Graha Wisata Gelanggang Olahraga Ragunan
Lt. 2 Pasar Minggu, Jaksel
Stadion : std. Gelora Bung Karno, Senayan & std. Lebak Bulus 
Kapasitas : 88.000 & 15.000
Suporter : The Jakmania

Persija adalah singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta, sebuah klub sepakbola profesional yang ebrbasis di Jakarta.
Saat ini, tim berjuluk Macan Kemayoran merupakan salah satu kontestan Superliga 2009/10. Kompetisi kasta tertinggi di pentas sepakbola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Didirikan pada tahun 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ), tim ini adalah merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan persatuan sepakbola seluruh Indonesia (PSSI).

Hal itu ditandai dengan keikutsertaan wakil VIJ Mr Soekardi, dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta pada Sabtu 19 April 1930.
 
 
 
Sejarah Awal Terbentuknya Klub Persija Jakarta

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
 
 
 
Persija

Sempat menjadi jawara di era Perserikatan, klub ini semakin bersinar di era sepakbola profesional, setelah mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kala itu.

Sayang seiring dengan lengsernya pria yang akrab di sapa Bang Yos itu, maka kondisi keuangan Persija menjadi tidak jelas. Hal itu setelah dana Anggaran dan Pendapatan Belaja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang selama ini menopang kehidupan tim, tak lagi bisa dinikmati.

Akibatnya Persija mengalami krisis finansial yang hingga saat ini masih terus dialami tim yang memiliki pendukung fanatik yang cukup besar bernama Jak Mania.
 
 
 
Suporter

PERSIJA memiliki suporter fanatik dan sangat militan The Jakmania. The Jakmania adalah salah satu supporter terbesar dan terbaik di Indonesia. The Jakmania juga mempunyai beberapa komunitas dibawahnya. Seperti Ultras Persija, Orang Oren (O2), Jak Kaskus, Tiger Boys, Orange Street Boys, Jak Angel, Jak Scooter, Jakventure, Jak Online, Jak On Air, Jak School, Jakampus, Jakantor, Onthel Oren, dll.

The Jakmania tidak hanya berada di daerah Jakarta saja. Tetapi diluar Jakarta pun sudah ada,seperti Jak Semarang, Jak Jogjakarta, Jak Karawang, Jak Depok, Jak Bogor, Jak Solo, bahkan Jak Surabaya ataupun Jak Bandung yang sebetulnya berada di daerah "lawan".
 
Kelompok suporter yang bercirikan warna orange ini pernah menjadi supporter terfavorit 2003 versi sepakbola award-ANTV dan supporter terbaik 2008 dalam Piala Indonesia.

Sejarah Inter Milan


Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 mengikuti pecahnya dari Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Criket and Football Club), yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah grup terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memecahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.
Klub ini memenangkan juaranya di tahun 1910 dan yang kedua di tahun 1920. Selama waktu perang, klub ini dipaksa untuk mengganti namanya menjadi Ambrosiana-Inter untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka di tahun 1930. Mengikuti itu, trofi keempat dimenangkan di tahun 1938, Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) di tahun 1940 dan di tahun yang sama, mereka memenangkan trofi kelima mereka. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.
Setelah masa keemasan di tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya di tahun 1971 dan kedua belas kalinya di tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia di tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yg ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yg sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yg lain dari biasa atau yg mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yg ikut menyeret beberapa klub besar italia yg terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.
Gelar ini membuat Inter dengan 15 kali juara di peringkat ketiga dalam jumlah gelar kompetisi Seri A, di bawah Juventus dengan 27 kali dan AC Milan dengan 17 kali. Biarpun begitu Inter adalah satu-satunya tim Seri A yg belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Seri A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yg berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Seri A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Internazionale juga memenangi Piala UEFA mereka tiga kali. Pertama di musim 1990/1991 melawan AS Roma/ Di musim 1993/1994, Inter meraih gelar Piala UEFA dengan mengalahkan klub Austria Casino Salzburg. Di kemenangan Piala UEFA mereka untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio di Parc des Princes, Paris.

Sejarah Ac Milan



Pada 16 Desember 1899, Alfred Edwards dan Herbert Kilpin membentuk sebuah klub olahraga yang dinamai Milan Cricket and Football Club.
Saat itu, memang banyak pedagang Inggris yang membuat klub sepakbola di Italia karena euforia sepakbola di negerinya sendiri. Penamaannya sendiri merupakan pelafalan nama kota dalam bahasa Inggris, karena aslinya nama kota tersebut adalah Milano.
Edwards adalah seorang mantan wakil konsul Inggris di Milan, dan sangat populer di kota tersebut. Beliau adalah presiden klub pertama yang terpilih. Cricket dan sepak bola adalah dua jenis olahraga yang sangat berkembang pada waktu itu. Klub kricket dipegang oleh Edward Berra dan sepak bola dipegang oleh David Allison.
Rossoneri
Warna merah dan hitam dipilih sebagai warna kostum klub oleh David Allison. Dari warna itulah muncul julukan rossoneri (rosso = merah, nero = hitam). Warna ini dipilih karena dianggap mewakili semangat berapi-api dan tak takut menantang tim mana pun. Sementara, lambang klub diambil dari lambang kota Milano dengan singkatan ACM dan pada 1899 sebagai tahun berdirinya klub.
Tim pertama ditangani oleh pelatih Herbert Kilpin. Mereka menggunakan stadion San Siro. Penyebutan nama San Siro digunakan oleh suporter AC Milan, sementara sebutan Guiseppe Meazza digunakan oleh pendukung Intermilan, walaupun sebenarnya kedua stadion itu sama. Penggunaan nama Guiseppe Meazza oleh pendukung Intermilan karena itu adalah nama pemain bintang dari klub tersebut.
Pada 1900, mereka memenangkan trofi pertama yang bertajuk Medaglia del Re (Medali Raja). Kemudian, 1901, 1906, dan 1907 mereka memenangkan liga nasional. Mulai memasuki 1908, petinggi Milan (sebutan singkat nama klub) mempertimbangkan untuk pemakaian pemain asing. Hal tersebut yang memicu perpecahan. Beberapa pemain hengkang dari klub dan mendirikan FC Internazionale Milano atau yang dikenal sebagai Intermilan.
Pada 1916, Milan memenangkan piala nasional yang telah berganti nama menjadi Liga Italia. Namun, kemenangan mereka dibatalkan karena pecahnya Perang Dunia I. Pada 1919, tim ini berganti nama menjadi Milan Football Club. Setelah kemenangan pertama pada tahun itu, mereka tidak bisa melanjutkan kejayaannya, walaupun tetap bermain di Serie A.
Rezim Fasis
Pada 1939, rezim fasis menerapkan kebijakan italianisasi. Artinya, semua nama tempat, simbol, atau apa pun harus menggunakan bahasa Italia. Itulah sebabnya klub ini berganti nama menjadi Associazione Calcio Milano.
Setelah Perang Dunia II berakhir, rezim fasis runtuh, nama tersebut ditinggalkan. Awalan ‘Associazione Calcio’ tetap digunakan, sedangkan nama ‘Milan’ sebagai nama klub dikembalikan semula. Sejak itu, nama klub AC Milan tetap bertahan sampai sekarang.
Sampai saat ini, Milan merupakan salah satu klub tersukses di Italia, bahkan dunia. Klub ini telah memenangkan 17 kali juara Serie A (scudetto), 5 kali juara Coppa Italia, 5 kali Piala Super Italia, 7 kali trofi Liga Champions, 4 kali Piala Super Eropa, dan 3 kali Piala Interkontinental.

Sejarah Liverpool



Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris. Liverpool adalah klub tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris yang bermarkas di kota Liverpool. Liverpool telah memenangkan 5 tropi Liga Champions (dulu Piala Champions), yang merupakan rekor Inggris.18 gelar Liga Inggris, 7 Piala FA, serta, 7 kali juara Piala Liga. Stadion mereka berada di Anfield, yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Salah satu klub tersukses di Inggris Raya. Didirikan pada 1892 akibat perseteruan John Holding dengan Everton FC, Liverpool menjelma kekuatan serius di kompetisi sepakbola Inggris. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui dua tim bernama Everton. Houlding pun akhirnya memilih nama Liverpool FC.
Tak butuh lama bagi Liverpool untuk mencicipi gelar di liga. Pada 1900/01, Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian. Final Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meski mereka dikalahkan Burnley 1-0. Liverpool sempat terseok-seok sebelum Bill Shankly datang sebagai manajer pada 1959. Shankly membenahi tim secara besar-besaran dan menggunakan sebuah ruangan bernama The Boot Room untuk menggelar rapat pelatih.
Kejayaan Liverpool bersama Shankly dilanjutkan Bob Paisley, yang antara lain sukses membawa Reds merengkuh trofi Eropa pertama. Pada 1972/73, Liverpool menyabet Piala UEFA dan menyusul Piala Champions empat tahun berikutnya. Periode keemasan Liverpool pun dimulai. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden Heysel dan Hillsborough pada 1980-an. Kedua insiden mengerikan tersebut memakan korban nyawa penonton sepakbola dan masih terus dikenang hingga saat ini. Kali terakhir Liverpool menjuarai liga adalah musim 1989/90 dan sudah terlalu lama mereka menunggu untuk mencicipi sukses pertama di era Liga Primer.
Dalam tradisinya, merah dan putih adalah warna klub. Namun dalam berkembangannya berubah menjadi merah pada era 1960an. Seperti lambang klub yang terus berkembang mengikuti perkembangan sejarah Liverpool, dengan dua nyala api yang dimasukkan ke dalam lambang klub setelah Tragedi Hillsborough untuk menghormati 96 suporter Liverpool yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Liverpool telah bermain di Anfield sejak didirikan, dan direncanakan untuk pindah ke stadiun yang baru di Stanley Park. Diperkirakan stadiun baru akan selesai pada 2011.
Klub ini juga terlibat dalam dua tragedi besar dalam sepak bola Eropa, yaitu dalam Tragedi Heysel pada 1985 dan Tragedi Hillsborough pada 1989. Tragedi Heysel mengakibatkan klub-klub dari Inggris dilarang tampil di ajang kejuaraan Eropa selama 5 tahun.
Liverpool berhasil mendapatkan treble winner, Liverpool mendapatkan dua gelar domestik (Piala Liga dan Piala FA) dan Piala UEFA pada musim 2000/01. Meskipun begitu, memenangi treble bukanlah hal yang baru bagi mereka. Pada 1984 mereka menjadi juara Piala Champions, Piala Liga dan Liga Inggris.

Sejarah Barcelona


Pada tanggal 29 Nopember 1899, Hans Gamper mendirikan Futbol Club Barcelona, bersama dengan penggemar lain sebelas ‘kaki-bola’, sebuah permainan yang masih belum diketahui di bagian dunia.Dia tidak pernah bisa membayangkan besarnya apa inisiatif yang akhirnya akan berkembang menjadi.  Selama lebih dari seratus tahun sejarah, FC Barcelona telah tumbuh spektakuler di setiap daerah dan telah berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari sebuah klub olahraga semata, mengubah Barca’s ‘lebih dari sebuah klub’ slogan menjadi kenyataan.
Barca telah menjadi, bagi jutaan orang di seluruh dunia, simbol identitas mereka, dan bukan hanya dalam arti olahraga, tetapi juga dari segi masyarakat, politik dan budaya. Sepanjang paling sulit kali, Barca adalah standar yang diwakili Catalonia dan Catalan orang keinginan untuk kebebasan, sebuah simbolisme yang terus berhubungan erat dengan keistimewaan dari Klub dan para anggotanya untuk hari ini. Dalam konteks Spanyol, Barca dipandang sebagai klub terbuka dan demokratis. Dan di seluruh dunia, Barca diidentifikasi dengan penyebab peduli, dan terutama anak-anak melalui perjanjian sponsor dengan Unicef.
Untuk abad keseluruhan, FC Barcelona telah melewati saat-saat kemuliaan dan rasa sakit, periode kecemerlangan dan yang kurang sukses lain, kemenangan epik dan merendahkan kekalahan.Tapi semua momen yang berbeda telah membantu mendefinisikan kepribadian sebuah Club yang, karena sifatnya aneh, adalah dianggap unik di dunia.
Dengan lebih dari seratus tahun sejarah, ada alami sudah banyak periode yang berbeda, baik dalam arti sosial dan olahraga. Pada tahun-tahun awal (1899-1922) , dari dasar klub untuk pembangunan stadion Corts Les, Barca adalah klub yang harus membedakan dirinya dari semua tim sepak bola lain di Barcelona, ke titik yang akan datang ke diidentifikasi dengan kota secara keseluruhan. Barca segera menjadi klub terkemuka di Catalonia, dan juga berhubungan sendiri dengan semakin tumbuh rasa identitas nasional Catalan.
Dari Corts Les ke Nou Camp (1922-1957) , klub pergi melalui kontras periode. Keanggotaannya mencapai 10.000 untuk pertama kalinya, sementara sepak bola berkembang menjadi sebuah fenomena massa dan berbalik profesional, dan ini adalah tahun tokoh legendaris seperti Alcantara dan Samitier.Namun karena kesulitan bahan dan masalah politik Perang Saudara Spanyol dan periode pasca-perang, klub ini dipaksa untuk mengatasi keadaan buruk, termasuk pembunuhan presiden Josep Sunyol pada tahun 1936, orang yang sangat yang telah disebarkan slogan ‘olahraga dan kewarganegaraan ‘. Tapi klub selamat, dan masa pemulihan sosial dan olahraga diwujudkan dalam bentuk Nou Camp, bertepatan dengan kedatangan Ladislau Kubala sangat berpengaruh.
Dari pembangunan Nou Camp untuk ulang tahun ke-75 (1957-1974) , Barca menderita hasil biasa-biasa saja tetapi konsolidasi sebagai suatu entitas, dengan terus-menerus meningkatkan keanggotaan dan pemulihan lambat tapi stabil, dalam menghadapi kesulitan, dari identitasnya. Yang jelas sensasi yang sangat yang dinyatakan untuk pertama kalinya dalam kata-kata ‘Barca, lebih dari sebuah klub’ dicanangkan oleh presiden de Narcis Carreras.  Dewan dipimpin oleh Agusti Montal membawa pemain Barcelona yang akan mengubah sejarah klub, Johan Cruyff.
Dari ulang tahun ke-7 ke Piala Eropa (1974-1992) klub melihat konversi klub sepak bola untuk demokrasi, awal Núñez panjang presiden Lluís Josep, perpanjangan Nou Camp pada kesempatan dari Piala Dunia 1982 dan Piala Winners Piala kemenangan di Basel (1979), sukses besar bukan hanya dalam arti olahraga tetapi juga dalam satu sosial, dengan dan teladan ekspedisi besar pendukung Barca ke Eropa menunjukkan kesatuan dan bendera Catalan Barcelona. Cruyff kembali, kali ini sebagai pelatih, dan menciptakan apa yang kemudian dikenal sebagai ‘Dream Team’ (1990-1994), yang mahkota kemuliaan adalah penaklukan Piala Eropa di Wembley (1992), yang terkenal berkat gol’s Koeman.
Dari Wembley ke Abu Dhabi (1992-2009) adalah ketika klub yang paling terbaru perkembangan yang terjadi di antara tiga prestasi terbesar, menjadi juara Eropa. Núñez panjang Lluís Josep presiden itu berakhir, dan klub yang ditampilkan potensi terbaik selama perayaan dari klub Centenary. Berikut dari Joan Gaspart (2000-2003), pada Juni 2003 Joan Laporta pemilu dibawa ke kantor, dan awal ekspansi sosial yang baru, mencapai 172.938 anggota, dan keberhasilan yang lebih di lapangan, termasuk empat gelar liga, Liga Champions memenangkan gelar di Paris dan Roma dan FIFA Club World Cup.
Pada musim 2008-09 kedatangan Josep Guardiola sebagai pelatih tim pertama membawa energi baru ke klub dan mereka merekam musim yang paling sukses dalam sejarah seluruh mereka memenangkan enam gelar yang akan selamanya dibakar ke dalam kenangan semua fans Barca. Sukses di lapangan telah membantu klub memperluas peran sosial dan meningkatkan profil medianya.  Pada musim 2009/10, Guardiola kedua yang bertanggung jawab, judul Liga dimenangkan untuk tahun kedua berturut-turut, dan kedua puluh tentang sejarah klub, membuat rekor baru dari 99 poin dalam proses.  Judul ini belum memutuskan sampai hari terakhir sangat, dengan pertandingan melawan Valladolid, dan perayaan berjalan di depan yang sama malam itu di perusahaan fans di Nou Camp.
Kemegahan dari Futbol Club Barcelona dijelaskan, di antara berbagai faktor lainnya, dengan daftar penghargaan yang mengesankan. Sangat sedikit klub mana pun di dunia telah memenangkan gelar begitu banyak. The  Piala Intercontinental adalah satu-satunya trofi utama sepak bola yang belum pernah membuat jalan ke museum klub, di mana klub terbesar kebanggaan dan sukacita tetap tiga Piala Eropa judul menang di Wembley (1992) Paris (2006), Roma (2009) dan FIFA Club World Cup tahun 2009.
Selain menang atas judul’s Eropa,, Club juga memiliki kehormatan menjadi satu-satunya telah muncul dalam setiap edisi tunggal kompetisi klub Eropa sejak turnamen pertama kali diciptakan pada tahun 1955. Barcelona banyak prestasi Eropa di termasuk menjadi, setelah memenangkan gelar itu rekor empat kali
Selain itu, FC Barcelona juga memenangkan tiga Piala Pameran (turnamen sekarang dikenal sebagai Piala UEFA) pada tahun 1958, 1960 dan 1966. Pada tahun 1971, Barca meraih trofi yang langsung dalam pertandingan yang dimainkan antara mereka, sebagai pemenang pertama kalinya kompetisi, dan Leeds United, sebagai yang terakhir.

Sejarah Chelsea


Berdiri: 1905
Alamat: Stamford Bridge, London SW6 1HS England
Telpon: 0870 300 1212
Ketua: Roman Abramovich
Stadion: Stamford Bridge
SejarahSepuluh Hal Yang Wajib Diketahui Tentang ChelseaBulan Mei 2008 yang lalu seharusnya akan menjadi puncak prestasi tertinggi bagi Chelsea dalam 103 tahun keberadaannya di dunia sepakbola Inggris. Mereka hampir merenggut gelar juara Liga Primer Inggris yang keempat dan juga hanya satu tendangan penalti lagi dari gelar juara Liga Champions yang pertama.Sayangnya Manchester United dan keberuntungan yang tidak berpihak kepada The Blues dan para suporternya menjadi halangan utama.Walau demikian, di balik kekecewaan tersebut, para suporter setia Chelsea dapat melihat balik prestasi yang telah mereka capai hingga saat ini dan juga kualitas para pemain yang telah mengenakan seragam biru dan menjadikan Stamford Bridge basis mereka.Tak dapat dipungkiri kalau masa lima tahun terakhir ini bisa dianggap sebagai puncak posisi yang dicapai Chelsea sejak dimiliki penuh oleh milyarder asal Rusia Roman Abramovich. Dukungan finansial dari Abramovich berhasil menghadirkan pelatih Jose Mourinho serta pemain yang tepat yang akhirnya berujung pada gelar juara Liga Primer selama dua tahun berturut-turut. Hal itu menjadikan The Blues mematahkan dominasi United dan Arsenal sejak dimulainya Liga Primer.Walau akhirnya Mourinho tak lagi berada di Chelsea, fondasi mentalitas dan pemain inti yang ditinggalkannya menjadi tulang punggung pasukan yang kini ditangani oleh Luiz Felipe Scolari.Mari kini kita mengenal klub asal London ini lebih jauh lagi lewat sepuluh fakta menarik mengenai mereka.10. Sejarah Chelsea sebagai klub sepakbola dimulai sejak 14 Maret 1905 saat berlangsungnya pertemuan di sebuah pub bernama The Rising Sun (yang sekarang dinamakan pub The Butcher's Hook). Beberapa nama yang sempat menjadi calon bagi klub ini adalah Stamford Bridge FC, Kensington FC, dan London FC hingga akhirnya Chelsea FC menjadi pilihan tetap.9. Chelsea bermarkas di stadion Stamford Bridge yang secara resmi dibuka pada 28 April 1877. Stadion tersebut dirancang oleh arsitek asal Skotlandia Archibald Leitch yang juga merancang banyak stadion sepakbola lain di Inggris seperti Old Trafford (Manchester United), Celtic Park (Glasgow Celtic), Anfield (Liverpool), dan White Hart Lane (Tottenham Hotspur). Tadinya kapasitas awal Stamford Bridge dapat menampung 100 ribu penonton dan akhirnya mengalami berbagai perubahan hingga kapasitas akhir bagi 42.055 penonton sekarang.8. Maskot Chelsea adalah seekor singa yang diambil dari logo klub mereka dan dinamakan Stamford The Lion. Kostum sang singa ini sempat hilang dicuri oleh dua orang pria dari Stamford Bridge pada Juli 2005.7. Para pemain Chelsea pada tahun 1972 merekam lagu berjudul Blue Is The Colour dalam rangka penampilan mereka di final Piala Liga tahun itu. Rekaman tersebut berhasil menduduki peringkat kelima di UK Singles Chart dan menjadi salah satu lagu sepakbola di Inggris yang paling terkenal dan juga telah diadaptasi oleh beberapa penyanyi dan klub sepakbola lain di Republik Ceko, Kanada, Finlandia, dan Jepang.6. Era tahun 70an dan 80an menjadi masa buruk bagi Chelsea karena mereka mengalami kesulitan keuangan karena rencana untuk membangun kembali Stamford Bridge. Akibatnya pemain bintang dijual untuk mendapatkan dana dan mereka terdegradasi ke Divisi Dua. Masalah lainnya datang dari hooliganisme sebagian suporter. Hingga akhirnya Ken Bates membeli Chelsea hanya dengan harga £1.5. Peter Osgood, salah satu legenda Chelsea yang mendapatkan julukan King of Stamford Bridge, wafat akibat serangan jantung pada 1 Maret 2006. Abu hasil kremasinya kemudian dikuburkan di bawah titik penalti yang menghadap tribun Shed End di stadion Stamford Bridge dalam sebuah upacara yang dihadiri lebih dari 2.500 fans, pemain, mantan pemain, manajer, dan direktur Chelsea. Gol pertama yang dicetak dari titik penalti tersebut sejak upacara itu, dieksekusi oleh Andriy Shevchenko saat pertandingan melawan Aston Villa yang berakhir 4-4.4. Chelsea telah lama menjadi tim yang selalu bergaya dan banyak terdiri dari pemain internasional luar Inggris. Posisinya yang berada di London membuatnya banyak mempunyai suporter dari kalangan selebriti. Berikut adalah beberapa di antaranya. Damon Albarn (vokalis Blur dan Gorillaz), penyanyi Bryan Adams, pemain NBA Kevin Garnett & Paul Pierce, penata rambut Vidal Sassoon, bos balap Formula 1 Bernie Ecclestone, sutradara dan mantan suami Madonna Guy Ritchie, aktris Renee Zellweger, dan rocker Billy Idol.3. Rekor paling banyak tampil bagi Chelsea hingga saat ini masih dipegang oleh mantan kapten mereka Ron "Chopper" Harris yang bermain sebanyak 795 kali. Sedangkan jumlah gol yang paling banyak dicetak dimiliki oleh Bobby Tambling yang menyarangkan 202 gol dari 370 kali main. Dari pemain yang bermain bagi The Blues sekarang, hanya Frank Lampard yang menjadi paling banyak dari sisi tampil (392 kali) dan gol (121 gol). Selain itu, Chelsea juga memegang rekor terpanjang bermain di kandang tanpa kalah sebanyak 86 pertandingan di Liga Primer.2. Secara total ada 21 gelar juara yang telah dimenangkan Chelsea hingga saat ini. Untuk gelar domestik, The Blues telah mencatat tiga kali juara Liga Primer/Divisi Satu Inggris, dua gelar juara Divisi Dua, empat kali juara Piala FA, empat kali juara Piala Liga, tiga kali memenangkan Community Shield/Charity Shield, dan dua kali juara Piala Full Members. Sedangkan di Eropa, Chelsea telah dua kali juara Cup Winners' Cup, dan satu kali juara Piala Super Eropa.1. Sebelum mendapatkan julukan The Blues hingga sekarang, Chelsea juga sempat dijuluki The Pensioners (Pensiunan). Hal itu disebabkan logo klub mereka yang pertama kali menggunakan gambar seorang pensiunan anggota British Army yang tinggal di dalam Royal Hospital Chelsea. Logo tersebut baru akhirnya diganti pada 1952 atas perintah Ted Drake manajer Chelsea saat itu.

Sejarah Manchester United







Era 1878-1945

Didirikan pada tahun 1878 oleh sekumpulan pekerja rel kereta api di Manchester dengan nama Newton Heath (Lancashire & Yorkshire Railway ) disingkat  Newton Heath (L&YR) . Newton Heath (Lancashire & Yorkshire Railway) kemudian dikenal dengan nama Newton Heath dengan julukan "The Heathens". Pada tahun 1885 Newton Heath menjadi sebuah klub profesional dan diakui oleh Football Alliance pada tahun 1889, setelah sebelumnya ditolak oleh Football League. Tapi akhirnya pada tahun 1892 Football League mengakui Newton Heath.
Partai pertama The Heathens di kompetisi liga adalah saat kalah 3-4 melawan Blackburn Rovers. Pemain pertama yang mencetak gol bagi The Heathens adalah Robert Donaldson yang berasal dari Skotlandia. Sedangkan partai kandang pertama adalah saat melawan Burnley dengan skor akhir 1-1. Pada musim pertamanya The Heathens hanya mampu menempati posisi juru kunci liga yaitu peringkat ke-16 dengan hanya meraih 18 angka dan kebobolan 85 gol.  The Heathens kemudian melakukan partai play-off promosi/degradasi melawan Stoke City. Akhirnya Play off ini dimenangkan The Heathens dengan aggregat 6-3 (partai pertama 1-1 dan partai reply 5-2).
Pada tahun 1902 The Heathens dinyatakan bangkrut tapi kemudian diselamatkan oleh J.H. Davies yang membayar semua utang klub. Davies kemudian mengganti nama klub menjadi Manchester United , Davies juga mengganti warna kostum tim dari kuning emas dan hijau (model Blackburn Rovers) menjadi merah dan putih (seperti sekarang). Man. United memenangkan tropy liga pertama kalinya pada tahun 1908. Dengan dukungan keuangan dari Davies, Man. United kemudian pindah ke stadion baru Old Trafford pada tahun 1909. Sebelumnya mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road/Monsall Road Newton Heath.
Antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II Man. United berjuang untuk tetap exist.

Era Sir Matt Busby (1945-1969)

Matt Busby ditunjuk sebagai manajer pada tahun 1945 dengan mengombinasikan antara sistem kepelatihan dan sistem manajerial/administrasi. Dan ia pun sukses. Man. United berhasil menduduki posisi runner up pada tahun 1947 dan setahun kemudian (1948) meraih Piala FA. Kebijaksanaan yang menjadi kunci sukses Matt Busby adalah dengan menurunkan banyak pemain muda. Pada saat menjadi juara liga tahun 1956, usia rata-rata pemain MU adalah 22 tahun. Musim berikutnya klub berhasil mempertahankan mahkota juara dan menjadi runner up Piala FA setelah dikalahkan Aston Villa. MU menjadi klub Inggris pertama yang berkompetisi di ajang kejuaraan antar klub Eropa (nantinya dikenal dengan nama Piala Champion dan Liga Champions). Pada keikutsertaannya yang pertama MU berhasil maju sampai ke semifinal.
Tragedi besar mengiringi perjalanan United di tahun 1958 ketika pesawat yang membawa pulang tim setelah bermain di ajang Piala Champions melawan Red Star Beograd jatuh beberapa saat setelah take-off di bandara Munich. Tragedi ini terjadi pada tanggal 6 Februari 1958. Di antara korban tewas terdapat young gun United dan timnas Inggris Duncan Edwards dan juga kapten United Roger Byrne. Bobby Charlton, Harry Gregg dan Matt Busby adalah beberapa anggota tim yang berhasil selamat dari musibah tersebut.

Jimmy Murphy kemudian ditunjuk untuk mengambil alih posisi manajer tim sembari menunggu Matt Busby sembuh. Klub tetap melanjutkan kompetisi dengan beberapa pemain pengganti. Hebatnya..walaupun hanya diperkuat oleh pemain-pemain pengganti (pemain-pemain utama tewas dan belum sembuh) mereka berhasil mencapai final Piala FA walaupun harus mengakui keunggulan Bolton Wanderers.
Pada awal tahun 1960-an Busby kembali membangun timnya, ia merekrut Denis Law dan Pat Crerand. Bersama-sama dengan Bobby Charlton, Noby Styles, Brian Kidd dan George Best, United yang baru dibangun menjuarai Piala FA tahun 1963, lalu Liga Inggris tahun 1965 dan 1967 serta Piala Champions tahun 1968. Busby penisun sebagai manajer pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan yang juga mantan pemain United Wilf  McGuinness.

Era Alex Ferguson (1986-1999)

Alex Ferguson  menggantikan Atkinson dan membawa klub finish di urutan ke-11. Di musim berikutnya (1987-1988) Fergie membawa United duduk di posisi runner-up Liga. Di musim ini juga Brian McClair menjadi pemain United pertama setelah George Best yang mampu mencetak 20 gol di kompetisi liga.
Betapapun demikian, United harus berjuang keras di tahun 1989, dimana banyak pemain rekrutan Ferguson tidak berhasil memuaskan klub dan suporter. Pada awal 1990 beredar spekulasi bahwa Ferguson akan dipecat. Tetapi kemenangan di putaran ketiga Piala FA membuat harapan tetap hidup, akhirnya United berhasil meraih Piala FA tahun 1990.

United menjuarai Piala Winners musim kompetisi 1990-91, dengan mengalahkan juara Spanyol Barcelona di final dengan skor 2-1. Musim berikutnya menjadi musim yang sangat menyesakan bagi kubu United karena gagal meraih gelar liga setelah performa tim yang merosot di akhir-akhir kompetisi, hal ini berhasil membuat Leeds United melewati mereka. Sementara itu pada tahun 1991 masuk ke London Stock Exchange dengan nilai jual 18 juta Pounds.
Kedatangan Eric Cantona dari Leeds pada November 1992 membawa secercah cahaya harapan bagi United, dan akhirnya United berhasil mengakhiri musim kompetisi 1992-93 sebagai juara. Ini adalah gelar liga pertama sejak tahun 1967. Musim berikutnya (1993-1994) United berhasil meraih "Double Champions" , Premier League dan Piala FA. Tetapi pada tahun ini juga tepatnya 20 Januari 1994 manajer legendaris dan Presiden klub Sir Matt Busby wafat.
Pada musim 1994-95, Cantona menerima hukuman 8 bulan tidak boleh bermain setelah menyerang dan telibat perkelahian dengan seorang fans Crystal Palace. kekalahan di dua partai terakhir membuat United memaksa United hanya menjadi runner-up di liga dan di Piala FA. Ferguson kemudian melakukan tindakan yang dianggap menghina suporter dengan menjual beberap pemain kunci dan menggantinya dengan para pemain muda yang berasal dari tim akademi United. Beberapa dari mereka pun langsung menjadi pemain inti. United dengan pemain-emain mudanya mengejutkan daratan Inggris dengan kembali meraih double champion pada tahun 1995-1996
United kembali memenangi liga tahun 1997, dan Eric Cantona mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepakbola di usia 30 tahun, usia yang sebenarnya masih cukup untuk bermain beberapa tahun lagi. United mengawali musim1997-98 dengan baik, tetapi cedera berantai dari beberapa pemain membuat United harus menyerah pada Arsenal di liga dengan hanya menempati posisi runner-up.
Musim 1998-99 adalah musim yang paling sukses dalam sejarah klub. United menjadi klub Inggris pertama yang berhasil meraih "Treble" . United berhasil menjuari Premier League, Piala FA dan Liga Champions pada musim yang sama. Partai final Liga Champions adalah partai final yang paling menegangkan bagi United, karena sampai menit ke-90 United masih tertinggal 0-1 dari Bayern Munich. Dua gol di masa injury time melalui Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer akhirnya membawa United sebagai juara Liga Champions 1998-1999. Ironisnya di partai final ini United kehilangan dua pemain penting, Roy Keane  dan Paul Scholes . Berkat kesuksesannya ini Ferguson dianugerahi gelar kehormatan oleh Kerajaan Inggris.

Era Sejak "Treble" (1999-sekarang)

Di tahun 2000 dan 20001 United memenangi liga tapi pers menilai musim ini sebagai kegagalan karena United gagal merebut kembali gelar Liga Champions. Ferguson menerapkan taktik yang lebih defensif untuk membuat mereka sulit untuk dikalahkan di Eropa, tapi taktik ini kurang berhasil, United mengakhiri musim 2001-2002 di posisi ketiga. United berhasil merebut kembali gelar liga pada musim 2002-2003 dan mengawali musim 2003-2004 dengan baik. Tetapi penampilan United terus menurun seiring dengan hukuman 8 bulan tidak boleh bermain yang diterima Rio Ferdinand akibat melalaikan test obat-obatan. United berhasil menjadi juara Piala FA pada tahun 2004 dengan mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05 adalah musim dimana United gagal mencetak banyak gol karena cederanya striker Ruud van Nistelrooy, United harus mengakhiri musim tersebut di posisi ketiga. Di final Piala FA, United harus mengakui keunggulan Arsenal melalui drama adu penalti. Di luar lapangan, kisah utamanya adalah kemungkinan diambilalihnya klub oleh Malcolm Glazer.
United membuat start yang buruk di musim 2005-06, dimana sang kapten Roy Keane pindah ke Glasgow Celtic setelah mengritik rekan-rekan setimnya setelah kalah dari Benfica di penyisihan grup Liga Champions yang membuat United gagal lolos ke babak knock-out untuk pertama kalinya dalam 1 dekade. Musim itu United juga harus berurusan dengan cederanya pemain-pemain inti seperti Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes. Meskipun banyak didera cedera, tetapi United berhasil merebut Piala Liga (Carling Cup) dengan mengalahkan Wigan Athletic dengan 4-0 dan berhasil menjadi runner-up EPL. Di akhir musim 2005-06 striker United Ruud van Nistelrooy memutuskan untuk hijrah ke raksasa Spanyol Real Madrid setelah terlibat konflik dengan Alex Ferguson.
Musim 2006-07 kembali ke permainan sepakbola menyerang yang menjadi kunci sukses di akhir tahun 90-an.
Untuk memperingati 50 tahun United bermain di kancah Eropa dan peringatan 50 tahun Perjanjian Roma (Treaty of Rome), United melakukan pertandingan persahabatan dengan European XI yang dilatih oleh Marcello Lippi pada 13 Maret 2007 di Old Trafford. United menang 4-3 berkat 2 gol Wayne Rooney dan masing-masing 1 gol dari Wes Brown dan Cristiano Ronaldo.
Pada 6 Mei 2007 setelah Chelsea hanya bermain imbang dengan Arsenal, United memastikan merebut kembali gelar EPL. Sayangnya United gagal menyatukan gelar EPL dengan FA Cup setelah kalah dari Chelsea 0-1 melalui babak perpanjang waktu di New Wembley stadium.
Tur Asia Manchester United ke Malaysia harus dibatalkan karena bertabrakan dengan penyelenggaraan Piala Asia 2007 yang diselenggarakan di 4 negara Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

The Malcolm Glazer Takeover

12 Mei 2005, pengusaha asal Amerika Serikat Malcolm Glazer  mengambil alih klub dengan nilai  800 juta Pounds . Glazer juga menarik United dari Bursa Saham London dan menjadi United sebagai perusahaan pribadi. Pada 7 Juni 2005 ia menunjuk anaknya Joel, Avram, dan Bryan sebagai non-executive directors. Sebagian suporter United menilai pengambilalihan United oleh Glazer adalah awal kejatuhan dari United. Proses take over ini mengakibatkan klub mempunyai utang sebanyak 265 juta Pounds. Tetapi keluarga Glazers berjanji bahwa Sir Alex Ferguson masih bisa membeli pemain dengan nama besar.

Sejarah Arsenal


Nama lengkap
Arsenal Football Club
Julukan
The Gunners
Didirikan
1886 dengan nama Dial Square
Lapangan
Stadion Emiates
Kapasitas
60.500
Ketua
Peter Hill-Wood
Manajer
Arsene Wenger
Liga
Liga Utama Inggris 2009-2010 peringkat 3 di Liga Utama Inggris
Arsenal Football Club (dikenal pula sebagai Arsenal atau The Gunners) adalah klub sepak bola profesional Inggris yang berbasis di London Utara, London. Klub ini bermain di Liga Utama Inggris dan merupakan salah satu klub tersukses dalam sepak bola Inggris. Arsenal juga merupakan anggota kelompok G-14 yang terdiri dari klub-klub utama sepak bola di Eropa.

Sejarah Klub

Era 1886-1980

Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke utara, yaitu ke Stadion Highbury, yang menjadi markas mereka hingga Mei 2006. Saat pindah lapangan, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut “North London derby“.
Kejayaan Arsenal pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada tahun 1925-1935 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya. Sedangkan prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali terjadi pada musim 1969/70, di ajang Fairs Cup (pendahulu Pala UEFA). Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971/72) setelah berhasil mengalahkan R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 yang pada saat itu klub ini dilatih oleh Bertie Mie. Sepanjang tahun 1980an Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik.

Era 1990-sekarang

Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang. Prestasi Arsenal di Eropa kembali membaik setelah pada tahun 1994, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa setelah mengalahkan Parma FC dengan skor 1-0. Arsenal berhasil kembali ke final pada tahun berikutnya, 1995, namun kali ini dikalahkan olehReal Zaragoza dengan skor 2-1.
Kedatangan pelatih Arsene Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris saat itu. Arsenal berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1. Pada musim 2003-2004 hingga awal musim 2004-2005, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepakbola Inggris. Pada musim 2005-2006, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan  FC Barselona 2-1 di Stade de France, Paris. Hiks2…… Padahal dah unggul duluan, tapi salut buat Arsenal bisa mencetak gol duluan lewat sundulan Campbell….. Pokoknya maju terus Arsenal, with your Young Gunners.

Stadion

Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry.
Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennisa Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal. Selamat tinggal Bergkamp. Bergkamp merupakan salah satu legenda buat Arsenal. Bergkamp juga yang membawa perubahan dari cara bermain klub2 inggris yang bermain dengan metode kick and rush….

Prestasi

Selain rekor tak terkalahkannya (49 kali) menjadi yang terpanjang di Inggris, Arsenal juga mempunyai banyak prestasi lainnya, yaitu:
1931, 1933, 1934, 1935, 1938, 1948, 1953, 1971, 1989, 1991, 1998, 2002, 2004
1930, 1936, 1950, 1971, 1979, 1993, 1998, 2002, 2003, 2005
1987, 1993, menjadi finalis pada tahun 1968, 1969, 1988, 2007
1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991 (juara bersama dengan Tottenham), 1998, 1999, 2002, 2004
1994, dua kali menjadi finalis pada tahun 1980 dan 1995
1971 (waktu itu masih bernama Fairs Cup, berubah nama menjadi Piala UEFA sejak tahun 1972), sekali menjadi finalis pada tahun 2000
menjadi finalis pada tahun 2006
  • Piala Emirates: 1

Soccer School Indonesia Arsenal

SSI Arsenal tepatnya ada di selatan kota Jakarta. Mengambil fasilitas ISCI Ciputat, pada November 2007, SSI Arsenal telah menampung sekitar 250 siswa dari lapisan usia U – 8 tahun sampai dengan U – 18 tahun.
Untuk delapan sesi latihan, dimana sekali latihan menghabiskan dua jam, memakang biaya antara Rp. 2,5 juta sampai dengan Rp. 3,5 juta. Itu berarti untuk sekali latihan para siswa minimal merogoh sekitar Rp. 220.000.
SSI Arsenal sendiri muncul lewat gagasan Iman Arif untuk membangun sekolah sepak bola usia dini yang memanfaatkan jaringan Arsenal sebagai salah satu klub terkemuka. Untuk itu pula, SSI Arsenal dalam kerja samanya berada dibawah Community Development Department Arsenal, dan bukan Commercial Department.
Sebagai langkah awal menembus Stadion Emirates, stadion kebanggaan Arsenal, SSI Arsenal akan terlibat dalam invitasi sepak bola yang berlangsung di London, Inggris, Juli 2008. dalam mengikuti invistasi tersebut, SSI Arsenal akan melibatkan para pemain dari berbagai usia. Dalam invitasi Reach Your Goal di Singapura itu, tim U – 12 tahun menempati peringkat ke tiga dari enam tim, dan, antara lain, memukul tim U – 12 tahun Jepang 3 – 2